Semangat Kebersamaan Menguat, BBGRM Digelar di Seluruh Kelurahan Kota Depok
kabarsantai.web.id Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat nilai kebersamaan dan solidaritas sosial melalui kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM). Program ini digelar secara serentak di seluruh kelurahan di Kota Depok dan berlangsung selama satu bulan penuh.
Kegiatan BBGRM menjadi simbol nyata semangat masyarakat Depok dalam bergotong royong membangun lingkungan yang bersih, sehat, dan harmonis. Melalui program ini, pemerintah ingin menanamkan kembali nilai-nilai gotong royong yang mulai terkikis oleh gaya hidup modern yang serba individualistis.
Kepala Bagian Pemerintahan dan Kerja Sama pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Yeni Suhartini, menjelaskan bahwa pelaksanaan BBGRM mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat. Regulasi tersebut menjadi dasar hukum sekaligus panduan bagi setiap daerah untuk melaksanakan kegiatan yang memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan lokal.
“BBGRM adalah wujud nyata semangat kebersamaan dan kepedulian sosial. Pemerintah berperan mendorong partisipasi aktif warga dalam pembangunan, agar masyarakat memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap lingkungannya,” ujar Yeni.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Kegiatan BBGRM di Kota Depok tahun ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga kemasyarakatan. Setiap kelurahan didorong untuk berinovasi dalam menggelar kegiatan yang tidak hanya berfokus pada kebersihan lingkungan, tetapi juga pemberdayaan sosial dan kesehatan masyarakat.
Yeni menuturkan, kegiatan ini bukan sekadar kerja bakti rutin, melainkan wadah memperkuat hubungan sosial antarwarga. “Gotong royong tidak bisa digantikan oleh teknologi atau sistem modern. Ia adalah budaya yang menjadi perekat sosial masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Pemerintah Kota Depok berupaya memastikan kegiatan berjalan lancar dengan memberikan dukungan logistik berupa perlengkapan kebersihan seperti cangkul, sekop, garpu tanah injak, sapu lidi, dan mesin potong rumput. Seluruh perlengkapan tersebut disalurkan ke setiap kelurahan untuk menunjang aktivitas kerja bakti dan pemeliharaan lingkungan.
Selain kegiatan kebersihan, beberapa kelurahan juga mengadakan kegiatan lain seperti penanaman pohon, pengecatan fasilitas umum, kampanye kesehatan, hingga lomba inovasi lingkungan antar-RT.
Fokus Utama: Lingkungan, Sosial, dan Kesehatan
Fokus utama pelaksanaan BBGRM tahun ini terbagi dalam empat bidang, yakni lingkungan, sosial, kesehatan, dan penguatan lembaga kemasyarakatan.
Dalam bidang lingkungan, kegiatan diarahkan pada pengelolaan sampah, penghijauan, dan pembersihan area publik. Warga bersama petugas kelurahan bahu membahu membersihkan saluran air, memperbaiki taman, serta merapikan jalan lingkungan.
Di bidang sosial, kegiatan BBGRM mencakup pengumpulan donasi bagi warga kurang mampu, pemberian bantuan sembako, serta sosialisasi tentang pentingnya solidaritas antarwarga. Beberapa kelurahan juga menggelar posko pelayanan administrasi keliling untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan.
Sementara itu, di bidang kesehatan, warga dilibatkan dalam pemeriksaan kesehatan gratis, penyuluhan gizi, serta kampanye pola hidup bersih dan sehat. Dinas Kesehatan Kota Depok juga bekerja sama dengan puskesmas di tiap kecamatan untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesadaran pentingnya sanitasi keluarga.
Penguatan lembaga kemasyarakatan menjadi bidang terakhir yang mendapat perhatian. Melalui BBGRM, pemerintah ingin meningkatkan peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), karang taruna, serta kelompok PKK dalam menggerakkan masyarakat agar lebih aktif berkontribusi terhadap pembangunan lokal.
Menumbuhkan Rasa Memiliki dan Kepedulian
BBGRM bukan sekadar program rutin tahunan, tetapi gerakan sosial yang diharapkan mampu membangkitkan kembali rasa memiliki antarwarga. Di tengah perkembangan kota yang semakin modern, nilai gotong royong sering kali terpinggirkan. Karena itu, melalui kegiatan ini, Pemkot Depok ingin menegaskan bahwa pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi masyarakat.
“Gotong royong adalah identitas bangsa Indonesia. Ia bukan hanya tentang kerja bakti, tetapi juga semangat untuk saling membantu, menghargai, dan memperkuat hubungan sosial,” kata Yeni.
Kegiatan semacam BBGRM juga diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang tangguh dan peduli. Ketika warga terbiasa bekerja bersama, mereka akan lebih mudah berkolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti bencana, masalah sosial, maupun persoalan lingkungan.
Dari Kelurahan untuk Kota yang Lebih Harmonis
Di beberapa kelurahan, pelaksanaan BBGRM bahkan dijadikan ajang memperkuat sinergi lintas generasi. Para tokoh masyarakat, aparat kelurahan, hingga pelajar dan mahasiswa ikut serta dalam kegiatan ini. Keterlibatan generasi muda menjadi hal penting agar nilai gotong royong tidak hanya menjadi kenangan masa lalu, melainkan terus hidup di masa depan.
Warga menyambut positif program tersebut karena dirasa memberikan dampak langsung terhadap kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Selain itu, kegiatan BBGRM juga mempererat hubungan antarwarga yang selama ini jarang berinteraksi akibat kesibukan masing-masing.
Harapan dan Komitmen
Yeni berharap, pelaksanaan BBGRM dapat menjadi momentum berharga untuk memperkuat karakter kebersamaan warga Depok. Ia menekankan pentingnya menjaga kesinambungan kegiatan ini agar tidak berhenti pada seremoni tahunan semata.
“Kami ingin BBGRM menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Depok. Gotong royong harus terus dijaga sebagai warisan budaya yang memperkuat jati diri bangsa,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan yang tumbuh di seluruh kelurahan, Pemerintah Kota Depok optimistis bahwa nilai-nilai gotong royong akan terus hidup dan menjadi fondasi penting dalam membangun kota yang bersih, sehat, dan harmonis bagi semua warganya.

Cek Juga Artikel Dari Platform pestanada.com
