Pemulihan Pascabanjir Aceh Timur Berlanjut, Bupati Al-Farlaky Tegaskan Hadir Bersama Warga
kabarsantai.web.id Upaya pemulihan pascabanjir di Aceh Timur terus berlanjut dengan keterlibatan langsung kepala daerah. Iskandar Usman Al-Farlaky kembali menyambangi sejumlah wilayah terdampak untuk memastikan bantuan benar-benar diterima warga dan kondisi lapangan tertangani secara bertahap. Kehadiran pemerintah di tengah masyarakat dinilai penting, bukan hanya untuk distribusi bantuan, tetapi juga membangun rasa aman serta kepercayaan warga yang terdampak bencana.
Dalam kunjungan tersebut, pemerintah daerah membawa bantuan lanjutan berupa kebutuhan pokok, tenda pengungsian, dan obat-obatan. Bantuan ini dimaksudkan untuk menopang kebutuhan dasar masyarakat selama masa pemulihan berlangsung. Pemerintah menilai bahwa fase pascabanjir membutuhkan perhatian berkelanjutan, karena dampak bencana tidak berhenti ketika air surut.
Mendengar Langsung Aspirasi Masyarakat
Di beberapa gampong terdampak, kedatangan bupati disambut antusias oleh warga. Pertemuan yang berlangsung di masjid dan titik kumpul masyarakat dimanfaatkan sebagai ruang dialog terbuka. Warga menyampaikan berbagai keluhan, mulai dari kerusakan rumah, terganggunya akses jalan, hingga kesulitan ekonomi yang muncul setelah bencana.
Pendekatan dialogis ini dinilai efektif karena pemerintah dapat memperoleh gambaran nyata kondisi lapangan. Aspirasi yang disampaikan warga menjadi bahan penting dalam menyusun langkah lanjutan, baik untuk penanganan darurat maupun program pemulihan jangka menengah. Pemerintah daerah menegaskan bahwa setiap masukan masyarakat akan dicatat dan diteruskan ke dinas terkait sesuai bidangnya.
Kerusakan Infrastruktur Jadi Perhatian Serius
Selain dampak sosial, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup signifikan. Beberapa titik penghubung antarwilayah dilaporkan rusak, termasuk jembatan dan ruas jalan yang menjadi akses utama warga menuju pusat kecamatan. Kerusakan saluran irigasi juga berdampak langsung pada aktivitas pertanian dan potensi ekonomi masyarakat setempat.
Pemerintah daerah mulai melakukan pendataan kerusakan secara rinci. Data ini menjadi dasar penting untuk menentukan prioritas perbaikan. Infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan irigasi dipandang sebagai tulang punggung aktivitas masyarakat, sehingga pemulihannya harus dilakukan secara terencana dan tepat sasaran.
Fase Pendataan Menentukan Arah Pemulihan
Memasuki tahap pascabanjir, fokus pemerintah bergeser pada pendataan menyeluruh. Pendataan mencakup kerusakan fisik, kondisi sosial ekonomi warga, serta kebutuhan khusus kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Pemerintah daerah menekankan pentingnya keakuratan data agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
Aparatur gampong didorong untuk menyampaikan data secara jujur dan sesuai kondisi riil. Validitas data menjadi kunci agar bantuan dan program pemulihan dapat tepat sasaran. Pemerintah juga menegaskan bahwa setiap sektor memiliki peran, misalnya sektor pendidikan yang akan menangani kebutuhan anak-anak sekolah terdampak banjir.
Hunian Sementara sebagai Solusi Awal
Salah satu fokus utama pemerintah daerah adalah penyediaan hunian sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Hunian sementara dipandang sebagai solusi awal sebelum pembangunan rumah permanen dilakukan. Dengan adanya tempat tinggal yang layak, warga diharapkan dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih tenang.
Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat proses ini. Sinergi lintas level pemerintahan dinilai penting agar pembangunan hunian sementara dan rekonstruksi pascabanjir berjalan lebih cepat dan terintegrasi. Langkah ini juga diharapkan mampu mengurangi risiko sosial yang muncul akibat hunian tidak layak.
Pendekatan Kemanusiaan dan Keberlanjutan
Dalam setiap kesempatan, pemerintah daerah menegaskan bahwa penanganan bencana tidak hanya soal bantuan material. Pendekatan kemanusiaan menjadi landasan utama, di mana pemerintah hadir sebagai pendamping masyarakat dalam melewati masa sulit. Kehadiran langsung pemimpin daerah di lokasi bencana memberi pesan kuat bahwa warga tidak dibiarkan menghadapi dampak banjir sendirian.
Keberlanjutan program pemulihan juga menjadi perhatian. Pemerintah berupaya memastikan bahwa bantuan darurat, pendataan, perbaikan infrastruktur, dan pembangunan hunian berjalan dalam satu alur yang saling terhubung. Dengan demikian, pemulihan tidak bersifat sementara, tetapi mampu mengembalikan kualitas hidup masyarakat secara bertahap.
Harapan Warga dan Langkah ke Depan
Masyarakat berharap proses pemulihan berjalan konsisten dan transparan. Kejelasan informasi serta komunikasi yang terbuka menjadi kebutuhan penting agar warga memahami tahapan yang sedang dan akan dilakukan pemerintah. Pemerintah daerah menyatakan komitmennya untuk terus hadir, memantau, dan mengevaluasi setiap langkah pemulihan.
Dengan sinergi antara pemerintah, aparatur gampong, dan masyarakat, pemulihan Aceh Timur pascabanjir diharapkan dapat berjalan lebih kuat dan berkelanjutan. Bencana menjadi ujian kebersamaan, dan proses pemulihan menjadi momentum untuk membangun wilayah yang lebih tangguh menghadapi tantangan di masa mendatang.

Cek Juga Artikel Dari Platform seputardigital.web.id
