PSIM Yogyakarta Hadapi Persija Tanpa Ze Valente, Van Gastel Tetap Tenang dan Fokus
kabarsantai.web.id PSIM Yogyakarta akan menghadapi salah satu ujian terberat musim ini saat bersua Persija Jakarta pada lanjutan BRI Super League yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Pertandingan ini menjadi sorotan karena mempertemukan tim yang tengah memburu konsistensi dengan tim besar yang memiliki basis suporter masif. Namun, kabar kurang menyenangkan menghampiri kubu PSIM menjelang laga tersebut. Gelandang kreatif Ze Valente dipastikan absen karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
Absennya Ze Valente tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Pemain asal Portugal itu dikenal sebagai motor serangan PSIM. Perannya dalam mengatur ritme permainan, menciptakan peluang, dan memberikan umpan-umpan kunci sangat krusial dalam beberapa pertandingan terakhir. Selama musim ini, ia menunjukkan performa stabil dan menjadi alasan mengapa lini tengah PSIM terlihat lebih hidup. Kehilangannya membuat PSIM harus mengatur ulang strategi di sektor tengah.
Latar Belakang Akumulasi Kartu Ze Valente
Ze Valente mendapatkan empat kartu kuning pada beberapa pertandingan sebelumnya, yaitu saat berhadapan dengan Persib Bandung, Bali United, Persis Solo, dan Bhayangkara Presisi Lampung FC. Akumulasi tersebut membuatnya harus menepi dan tidak bisa memperkuat PSIM dalam pertandingan penting melawan Persija. Hukuman ini menjadi pukulan cukup keras mengingat perannya begitu vital bagi tim.
Kartu-kartunya memang tidak semuanya diperoleh dengan sengaja atau akibat pelanggaran keras. Beberapa terjadi akibat duel intens di lini tengah, sebagian lain karena pelanggaran kecil namun krusial untuk memutus serangan lawan. Sayangnya, rangkaian kartu tersebut tetap membuatnya harus absen dan memberikan konsekuensi terhadap komposisi tim.
Respon Van Gastel: Tetap Santai dan Realistis
Menyikapi situasi tersebut, pelatih PSIM Yogyakarta, Hans Van Gastel, tetap menunjukkan sikap tenang. Ia memahami bahwa kondisi seperti ini adalah bagian dari dinamika kompetisi sepak bola profesional. Menurutnya, setiap tim pasti akan menghadapi momen di mana pemain kunci harus absen karena akumulasi kartu atau cedera. Karena itu, ia tidak ingin timnya terlalu memikirkan absennya Ze Valente.
Van Gastel menegaskan bahwa PSIM memiliki banyak pemain yang siap tampil dan memberikan kontribusi maksimal. Ia menilai bahwa skuadnya tidak boleh hanya bergantung pada satu pemain. Filosofi permainan yang dibangun sang pelatih menekankan kerja sama tim, bukan sekadar mengandalkan satu figur kreator.
“Absennya Ze tidak boleh menjadi alasan. Kami harus siap dengan segala situasi,” begitu kira-kira gambaran sikap pelatih tersebut ketika menanggapi situasi ini.
PSIM Harus Menyusun Ulang Lini Tengah
Tanpa Ze Valente, PSIM perlu menemukan struktur baru di lini tengah. Posisi gelandang kreatif yang biasa ia tempati membutuhkan pemain yang mampu mengontrol bola, membaca permainan, dan menjaga tempo. Ada beberapa nama yang muncul sebagai alternatif, termasuk pemain muda yang berpotensi diberi kesempatan untuk tampil sejak menit awal.
PSIM juga diprediksi akan mengubah cara mereka membangun serangan. Jika selama ini mereka mengandalkan kreativitas Ze dalam menghubungkan lini tengah dan lini depan, kini pola permainan bisa lebih berfokus pada serangan sayap atau pressing tinggi untuk mengganggu build-up lawan.
Perubahan taktik semacam ini bukan hal mudah, tetapi bukan pula sesuatu yang mustahil. Van Gastel dikenal sebagai pelatih adaptif yang selalu mencoba mencari solusi taktis dalam setiap pertandingan. Ia percaya bahwa momen seperti ini bisa memberikan kesempatan bagi pemain lain untuk menunjukkan kapasitas terbaiknya.
Persija Tetap Jadi Tantangan Berat
Menghadapi Persija di kandang mereka sendiri adalah tantangan besar, terlepas dari komposisi pemain PSIM. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu terkenal dengan kekuatan lini serang dan ritme permainan cepat. Selain itu, dukungan suporter yang memenuhi stadion sering kali menjadi keuntungan besar bagi Persija. PSIM perlu menyiapkan mental kuat untuk menghadapi tekanan tersebut.
Namun, dalam beberapa pertandingan terakhir, Persija juga menunjukkan inkonsistensi. Hal ini bisa menjadi peluang bagi PSIM untuk mencuri poin jika mampu tampil disiplin, kompak, dan agresif. Pertandingan di SUGBK selalu menghadirkan atmosfir besar, dan PSIM harus mampu mengendalikan emosi serta fokus sepanjang laga.
Kesempatan Bagi Pemain Lain untuk Unjuk Gigi
Absennya pemain kunci sering kali menjadi ajang pembuktian bagi pemain lain. Beberapa pemain yang biasanya tampil sebagai pelapis kini memiliki peluang besar untuk menunjukkan kemampuan mereka kepada pelatih. Situasi ini dapat menciptakan motivasi tambahan bagi pemain-pemain muda untuk tampil lebih percaya diri.
Bukan hanya soal menggantikan peran Ze Valente, tetapi juga menunjukkan bahwa PSIM memiliki kedalaman skuad yang kompetitif. Jika pemain pengganti mampu tampil baik, PSIM bisa menampilkan kejutan positif.
Penutup: Persiapan Matang, Mental Kuat, dan Strategi Adaptif
PSIM Yogyakarta boleh saja kehilangan salah satu pemain terbaiknya, tetapi bukan berarti kehilangan peluang. Hans Van Gastel tetap tenang, yang menunjukkan kepercayaan diri terhadap kemampuan skuad yang ia tangani. Pertandingan melawan Persija akan menjadi ujian besar, baik dari sisi taktik maupun mental.
Jika PSIM mampu bermain kolektif, disiplin, dan adaptif, peluang mencuri poin tetap terbuka lebar. Absennya Ze Valente memang menjadi tantangan, tetapi setiap tantangan selalu memberikan peluang baru bagi pemain lain untuk bersinar.

Cek Juga Artikel Dari Platform kabarsantai.web.id
