Banjir Rob Terjang Jakarta Utara & Kepulauan Seribu: Warga Was-was, Jalan Utama Lumpuh
kabarsantai.web.id Banjir rob kembali menjadi ancaman nyata bagi masyarakat pesisir utara Jakarta. Gelombang pasang laut membuat air meluap dan merendam sejumlah titik di Jakarta Utara dan wilayah Kepulauan Seribu. Fenomena ini menandakan bahwa persoalan perubahan iklim dan penurunan muka tanah ibu kota semakin serius.
Air Laut Naik, Jalan Utama Terendam & Akses Transportasi Terganggu
Salah satu lokasi yang terdampak paling parah adalah kawasan Jalan RE Martadinata, Papanggo, Tanjung Priok. Titik ini berada tepat di depan Jakarta International Stadium (JIS).
Kenaikan muka air laut menyebabkan permukaan jalan tergenang hingga setinggi lutut orang dewasa. Kendaraan roda empat masih bisa melintas, tetapi harus berjalan pelan karena arus air cukup kuat. Sementara itu, pengendara motor terpaksa berhenti. Tidak sedikit sepeda motor yang mogok karena mesin terendam air asin.
Beberapa warga terpaksa mendorong kendaraannya ke bahu jalan untuk diselamatkan. Kondisi ini memperlambat arus lalu lintas dan menimbulkan antrean kendaraan panjang.
Efek Domino Hingga Permukiman Warga
Rob bukan hanya menggenangi ruang lalu lintas. Air juga merembes masuk ke area permukiman yang letaknya rendah. Banyak warga yang sigap menutup pintu rumah dengan karung pasir agar air tidak terus masuk.
Pedagang kecil di sepanjang garis jalan terpaksa menghentikan aktivitas karena barang dagangan tidak bisa diselamatkan dari luapan air. Beberapa kios mulai mengangkat peralatan lebih tinggi agar tetap kering.
Di sisi lain, masyarakat yang tinggal dekat pesisir merasa cemas karena rob sering kali datang mendadak. Bila air laut terus naik, bisa saja banjir merambat hingga ke wilayah lebih dalam.
Dampak pada Kendaraan dan Infrastruktur Kota
Selain memutus akses mobilitas, banjir rob berpotensi merusak infrastruktur jalan yang sudah menua. Air laut mengandung garam tinggi, dan bila terlalu sering menggenangi aspal, struktur jalan menjadi mudah rusak.
Tiang listrik, pompa air, dan fasilitas publik lain juga berisiko terdampak. Bila pompa tidak berfungsi maksimal, genangan bisa bertahan lebih lama dari seharusnya.
Bahkan, beberapa gardu PLN di pesisir harus diawasi secara khusus. Jika rob meninggi, bisa mengganggu pasokan listrik ke permukiman.
Kepulauan Seribu Ikut Terdampak Rob
Fenomena rob juga dirasakan oleh warga Kepulauan Seribu. Di beberapa pulau pemukiman, tanggul penahan ombak tidak cukup menahan kenaikan pasang.
Warga pulau yang terbiasa menghadapi rob tetap waspada. Mereka menyiapkan jalur evakuasi serta mengamankan barang penting. Ruang publik yang berada dekat pesisir terpaksa dihentikan operasionalnya sementara waktu.
Situasi ini mengingatkan bahwa Kepulauan Seribu merupakan wilayah paling rentan terhadap gelombang pasang dan perubahan iklim. Di sana, jarak antara permukaan tanah dan air laut sangat tipis.
Rob Datang Rutin: Ancaman yang Semakin Sering Terjadi
Menurut pengamatan petugas kedaerahan, rob datang bukan hanya saat badai, tetapi makin sering muncul dalam kondisi cuaca normal. Kombinasi beberapa faktor menjadi penyebabnya:
- Penurunan muka tanah di wilayah pesisir
- Kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global
- Curah hujan tinggi dan aliran sungai yang bertemu laut
- Tanggul dan drainase yang belum memperkuat proteksi
Selama problem penurunan tanah belum teratasi, air laut akan terus menjadi ancaman yang menghantui pesisir Jakarta.
BPBD Pantau Kondisi & Ingatkan Warga Tetap Siaga
Petugas kebencanaan mengimbau warga agar tidak memaksa lewat jalur yang tergenang dalam, terutama pengendara motor. Mereka juga berkewajiban memantau jadwal pasang surut air laut dan menyebarkannya ke masyarakat.
Selain itu, petugas menyarankan agar warga pesisir:
- Menyimpan barang penting di tempat tinggi
- Menggunakan alas kaki untuk mencegah infeksi air kotor
- Menghindari arus kuat saat berjalan di tengah banjir
- Memperhatikan kondisi instalasi listrik di rumah
Langkah antisipasi sederhana tersebut setidaknya bisa mengurangi risiko keselamatan.
Perlu Solusi Jangka Panjang untuk Menyelamatkan Pesisir
Permasalahan rob tidak bisa diselesaikan hanya dengan menambah tanggul atau mengeringkan genangan sesaat. Diperlukan strategi besar dan terintegrasi, termasuk penataan kawasan pesisir, pembangunan sistem pompa laut yang lebih kuat, serta pengendalian aktivitas sedot air tanah yang menyebabkan penurunan permukaan kota.
Jika tidak, wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu akan semakin terancam menjadi daerah yang secara permanen tergenang air laut di masa depan.

Cek Juga Artikel Dari Platform dapurkuliner.com
